Mengenai Saya

Foto saya
HAY TEMAN"TOLONG SIAPA AJA YG UDAH MEMBUKA BLOG INI TOLONG JANGAN MENTERTAWAKAN KARENA KAMI MASIH DALAM TAHAP PEMBELAJARAN

Selasa, 25 Januari 2011

subuh itu

mataku teman, subuh ini aku terbangun dengan sebuah senyum di ujung bibirku
entah kenapa senyum itu ada di situ
gerangan apakah yang terjadi hingga aku tertidur dengan hiasan itu
dan terjaga masih mengenakannya…
hingga kemudian menatap cermin yang berdiri acuh di sampingku
aku terperangah
tak tahu harus berkata apa?
kilau…
benarkah?
setelah ratusan purnama aku kehilangannya
setelah pasrah kutitip dia pada satu bintang di atas sana
setelah kehabisan jedah aku mengharapnya
tiba-tiba aku membacanya subuh ini
dengan hangat
dengan cantik
dengan kerinduan tak terperi
hadir kembali dalam pantulan mataku di cermin ini
kilau…
benarkah?
aku bergidik.
Tuhan, gerangan kemanakah akan kusembunyikan kilau ini
dengan tampak nyatanya tak berani aku membuka mata dan menatap dunia
dengan pandang sayang tak sampai hati aku kehilangannya
dengan cahaya sempurna tak tahu aku harus menjawab apa pada mereka
yang telah tahu aku pernah kehilangan dia…
Tuhan, permainan kata apa yang bisa kususun untuk mendustakannya
mengingkari dia hadir tak bercela di mataku yang hampa dan tanpa rasa
beratus hari sebelumnya
menipu diri dan semua orang yang pasti kan lantas mengenalinya
mencari alasan mengosongkan imaji dan hati untuk menganggapnya tak ada
kilau…
subuh ini,
benarkah?
aku bergidik
ngeri menginsyafi bahwa kilau itu hanya akan ada sedetik ini lalu pergi lagi
menterjemah bahasa waktu yang pasti kan merampasnya kembali
membaca satu persatu dari seribu alasan yang akan dengan sangat mudahnya
membuatku menangis lagi
kilau…
ii
stiletto
ya, kilau yang sama di ujung stiletto yang kusimpan rapi
dalam gulungan kisah catatanmu yang sunyi
pagi ini menatapku di ujungnya yang berkilau
tanganku bergetar
hatiku pias dan sadar
ini sudah saatnya
waktu yang dikisahkan takdir
bahwa dada kiriku adalah persemayamannya yang terakhir
ku lihat engkau menatapku bisu di pintu itu
masih sama dengan tatapmu yang dulu
aku mengangguk
ini janjiku
stiletto itu kubawa ke sana
sakit
perih
tak terperi
perlahan aku pergi
tak perlu khawatir teman
tak akan ada ceceran darah
ceceran air mata
ini rahasia kita
tenang saja
tak akan ada yang mengira
subuh ini
aku telah mati
di tanganmu…

Tidak ada komentar: